LIVING COLLECTION : DONOR UNTUK KEMANUSIAAN

LIVING COLLECTION : DONOR UNTUK KEMANUSIAAN

Di kalangan masyarakat luas, donor darah merupakan salah satu kegiatan amal yang sudah banyak di lakukan oleh masyarakat. Kegiatan yang mulia tersebut besar manfaatnya bagi kesehatan pendonor serta membantu kelangsungan hidup bagi penerimanya. Adapun donor organ tubuh, seperti donor kornea mata, donor ginjal, dan donor jazad, belum familiar di kalangan masyarakat Indonesia.

Berkaitan dengan hal di atas, Program Living Collection Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga kali ini mengangkat tema donor untuk kemanusiaan dengan menghadirkan Ibu Dra. Pangesti Wiedarti, M.App.Ling., Ph.D., Dosen. Beliau yang berprofesi sebagai Dosen Universitas Negeri Yogyakarta sudah mendaftarkan diri sebagai pendonor kornea mata dan pendonor jasad atau kadaver. Dalam dialognya dengan Kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Dr. Labibah, MLIS., di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga pada 16 Maret 2023, Ibu Pangesti memaparkan antara lain tentang latar belakang, motivasi, dan tantangan yang dihadapai sebagai pendonor organ tubuh.

Berkaitan dengan donor kornea mata, Ibu Pangesti menyampaikan bahwa motivasinya untuk mendonorkan kornea mata adalah karena ingin membantu sesama. Beliau sangat tersentuh dengan kondisi tunanetra saat berinteraksi dengannya. Dengan mendapatkan donor mata beliau berharap para tunanetra akan turut melihat indahnya dunia. Selain terdaftar sebagai calon pendonor mata di Rumah Sakit Mata YAP, Ibu Pangesti juga telah terdaftar sebagai calon pendonor jasad atau kadaver di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Suami Ibu Pangesti, yaitu Dr. Ir. Fitri Mardjono (Alm.) juga merupakan pendonor kornea mata dan kadaver. Beliau berdua telah berkomitmen untuk membantu sesama serta turut andil dalam pengembangan pendidikan dan pengetahuan.

Ibu Pangesti menyampaikan prinsipnya, yaitu penting untuk mengajarkan pengetahuan sepanjang masa dengan semua tubuhnya, baik saat masih hidup maupun setelah wafat sebagai silent mentor bidang anatomi. Untuk itu beliau berusaha untuk selalu memililki tubuh yang sehat, dan melakukan banyak amal kebaikan. Beliau berharap masyarakat dapat mengikuti jejaknya terutama di kalangan akademisi. Semua yang beliau upayakan tersebut dilaksanakan dengan kemantapan diri, sepenuh hati dan keihklasan, sehingga beliau tidak berkenan menerima penghargaan dari pihak manapun atas semua yang telah dilakukannya.

Informasi lebih lengkap wawancara dengan Ibu Pangesti dapat diikuti di channel Youtube Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga @sukalib. Pemustaka juga dapat berdialog dengan Ibu Pangesti dengan  wa kak imum 081229990074 untuk konfirmasi waktu. (Ist)

Share this post

Leave a Reply