Living Collection: Arif Prastiyo Sutradara Difabel

Living Collection: Arif Prastiyo Sutradara Difabel

Living Collection Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga episode Selasa, 6 Februari 2024 dipandu oleh Pustakawan Heru. Episode kali ini menghadirkan Arif Prastiyo, seorang difabel netra sejak lahir. Arif merupakan alumni UIN Sunan Kalijaga, yang saat menjadi mahasiswa terlibat dalam banyak aktivitas, baik di intern maupun luar kampus. “Setiap gerakku adalah karya”, menjadi prinsip dan motivasi hidupnya. Ia ingin selalu berkarya untuk mengarumkan bangsa sekaligus mengharumkan keluarga dan kaum disabilitas. Untuk itulah ia banyak melibatkan diri dalam banyak kegiatan. Arif pernah menjadi bekerja sebagai parttime Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2022.

Arif menyukai tantangan dan hal-hal baru. Kepercayaan yang diberikan pihak lain kepadanya merupakan hal penting yang mendorong untuk berprestasi. Aktivitas paduan suara difabel, mengajar musik siswa sekolah, mengikuti kegiatan lomba perkusi, karawitan, merupakan kegiatan yang masih dijalani hingga saat ini, bahkan ia juga menjadi juara dalam kompetisi perkusi. Kegiatan lainnya yang ia tekuni dan banyak tantangannya adalah menjadi aktor dan sutradara film.

Menurut Arif, penting untuk melawan stigma bahwa difabel tidak mampu melakukan banyak hal, seperti menjadi sutradara. Untuk menjadi sutradara ia berguru kepada sutradara profesional yang memberinya pelatihan penulisan skenario, dan tehnik penyutradaraan. Pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan tersebut kemudian diterapkan saat menjadi sutradara sebuah film. Terkait bagaimana berkomunikasi saat menjadi sutradara, Arif menjelaskan bahwa ia memodifikasi cara berkomunikasi dengan orang di sekitarnya, yaitu dengan menyiapkan seorang asisten yang berperan sebagai bantuan penglihatannya.

Harapan Arif kepada masyarakat yang di lingkungannya terdapat difabel, bahwa ia berharap masyarakat memandang difabel sama dengan orang lain, yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Kaum difabel sesungguhnya memiliki hak yang sama dengan orang lain dalam berkarya, namun dengan menggunakan fasilitas atau alat bantu sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. (Tim Medsos)

Share this post

Leave a Reply