LIBRARY AND INFORMATION SCIENCE (LIS) AND MEDIA AND INFORMATION LITERACY (MIL) IN BANGLADESH BY DILLARA BEGUM (EAST WEST UNIVERSITY BANGLADESH) IN INTERNATIONAL TALKS VISITING INTERNATIONAL LIBRARIANS #9

LIBRARY AND INFORMATION SCIENCE (LIS) AND MEDIA AND INFORMATION LITERACY (MIL) IN BANGLADESH BY DILLARA BEGUM (EAST WEST UNIVERSITY BANGLADESH) IN INTERNATIONAL TALKS VISITING INTERNATIONAL LIBRARIANS #9

Dillara Begum dari East west University Dhaka, Bangladesh memaparkan topik tentang LIS dan MIL di Bangladesh pada hari Rabu, 15 September 2021. Bangladesh berupaya meningkatkan pengembangan berkelanjutan di bidang hortikultura, kesejahteraan, pelatihan, inovasi, dan pemberdayaan perempuan. Pemerintah Bangladesh menetapkan kebijakan pendidikan nasional 2010 tentang pentingnya pembelajaran sepanjang hayat. Premis tentang pembelajaran sepanjang hayat diframe melalui literasi informasi dan media yang dianggap sebagai senjata efektif bagi semua level pendidikan. Peran perpustakaan abad 21 adalah perpustakaan yang berperan sebagai arena perekat sosial, tempat untuk kolaborasi, melakukan riset, mengembangkan kreatifitas dan lingkungan untuk mengakses informasi secara fisik dan virtual.
Profesional LIS dan MIL berperan sebagai agen untuk mengembangkan ide-ide baru, membangun relationship, dan mengembangkan keterikatan komunitas. Selain itu, LIS dan MIL berperan sebagai fasilitator, educator, advokat, dan konsultan. LIS dan MLS bertanggung jawab dalam hal akses ke riset, informasi dan data, akses public ke ICT, dan terkait keahlian dan sumberdaya untuk membantu masyarakat mencapai literasi yang universal.
Dr. Dillara Begum menyatakan, bahwa berdasarkan riset, CIGI, 86% orang yang disurvey telah tertipu oleh misinformasi, dengan sumber misinformasi terbesar berasal dari facebook. Riset lainnya menyatakan bahwa 7000 siswa sekolah menengah dan atas , didapati kurang dari 20% yang dapat dapat membedakan konten sponsor dengan berita-berita nyata. Dari hal tersebut, maka penting para siswa dan mahasiswa untuk menjadi orang yang memiliki kemampuan literasi informasi dan media.
Dalam International Talks yang dipandu oleh moderator Marwiyah, MLIS (Dosen Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga), pembicara memaparkan pula peranan professional LIS dalam mengupayakan MIL dari inisiatif formal dan nonformal, yaitu berupaya mengembangkan MIL di antara pengguna dengan mengadakan berbagai pelatihan/kursus literasi informasi, literasi informasi Kesehatan, literasi informasi, seperti workshop internasional literasi infomasi yang diorganisir oleh Independent University Bangladesh, tahun 2009 yang disponsori oleh IFLA, berbagai workshop lainnya dengan berkolaborasi dan berjejaring internasional. Program literasi informasi dan media yang diorganisir oleh BIILSD. East West University Library mengadakan evaluasi sumber-sumber pada masa covid-19, yang membantu masyarakat secara online mengidentifikasi disinformasi, misinformasi berita-berita menyesatkan di masa pandemic covid-19.
Pembicara juga menyampaikan kesulitan dalam implementasi MIL., yaitu dalam mengalokasikan dana yang mencukupi untuk mengadakan program pelatihan literasi informasi dan media, seminar workshop, seminar di tingkat nasional dan internasional. Hal lain, semua institusi akademik harus memasukkan MIL dalam kurikulum ilmu perpustakaan dan informasi, dan fakultas komunikasi massa dan jurnalisme harus melaksanakan pelatihan sehingga mahasiswa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang literasi media dan informasi. Selain itu diperlukannya pemimpin untuk mendesain infrastruktur MIL untuk universitas. Kesulitan lainnya, adalah terkait standar kurikulum MIL yang harus mempertimbangkan level masyarakat yang berbeda, dan harus dikembangkan agar dapat diikuti secara nasional dalam institusi akademik dan perpustakaan.
International Talks Visiting International Librarian seri ke-9 ini dibuka dengan kata sambutan oleh Dr. Nabi Hasan (Past Presodent of SLA Asia), dan di akhir sesi, Isrowiyanti, S.Ag, SS, MA (Pustakawan UIN Sunan Kalijaga) menyampaikan vote of thanks dan menyampaikan apresiasinya kepada semua yang terlibat dalam international talks kali sesi ke- 9 ini. Program ini diselenggarakan oleh Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan APPTIS dan SLA-ASIA. Mitra kerja Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga lainnya yang turut mendukung program ini adalah I-Group, Ebsco, serta Taylor & Francis. Bertindak sebagai pembawa acara webinar adalah Ananda Dwi Putri (mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga). Untuk memfasilitasi peserta zoom, dan masyarakat difabel yang mengikuti acara ini, perpustakaan mengundang Ragil, relawan PLD UIN Sunan Kalijaga sebagai translator Bahasa isyarat. Selain melalui zoom, webinar ini dapat diikuti melalui youtube channel @sukalib. (Ist)

Share this post

Leave a Reply