Perpustakaan Makkah Al-Mukaramah

Perpustakaan Makkah

Perpustakaan Makkah Al-Mukaramah

Perpustakaan Makkah

 

PERPUSTAKAAN MAKKAH AL-MUKARAMAH

Oleh : A. Daldiri

 

Pendahuluan

Seperti diketahui oleh dunia Islam bahwa Rasulullah saw dilahirkan di Kota Makkah pada tanggal 12 Rabiul awal tahun Gajah atau bertepatan dengan tanggal 20 Agustul 570 M, dirumah kakeknya Abdul Muthalib di kota Makkah Al-Mukaramah negara Saudi Arabia, dari pasangan Abdullah dan Aminah. (Sejarah Ringkas Islam; Harun Nasution; hal. : 6). Kelahiran Rasulullah SAW ini disambut gembira oleh kakeknya, alasannya anak bungsunya yakni Abdullah ayah nabi Muhammad SAW telah meningglal dunia sebelum sempat melihat kelahiran putranya. Abdullah adalah anak bungsu dari Abdul Muthalib yang konon paling disayang. Oleh karenanya Muhammad SAW lahir yang menjadi cucu dari anak tersayangnya, maka kebahagiaan Abdul Muthalib begitu tinggi. Ia segera pergi ke Ka’bah dan memberi tahukan kepada orang-orang atas kelahiran cucunya tersebut dan diberi nama Muhammad, yang berarti orang yang terpuji. Sebagai rasa syukur dan sayangnya terhadap cucunya tersebut Abdul Muthalib pada hari ketujuh menyembelih unta dalam rangka aqiqah dan mengundang masyarakat Quraisy untuk mendoakan cucunya.

Jejak tempat lahirnya Rasulullah SAW sampai saat ini masih sangat mudah ditemukan bagi orang Islam yang sedang menjalankan ibadah haji atau umrah ke tanah suci, sebab hanya terletak beberapa ratus meter disebelah timur Masjid Al-Haram atau tepatnya disebelah atas jamban utama air Zam-Zam. Apalagi bila naik kendaraan bus lewat sebelah timur, begitu turun diterminal bagi yang langsung ke Masjid Al-Haram pasti melewati sebelah kiri dari rumah tersebut.

Tempat kelahiran Rasulullah SAW tersebut kini dijadikan sebagai perpustakaan diamana disana terdapat sumber-sumber informasi yang sangat penting bagi peradaban dan khususnya bagi dunia islam. Oleh karenanya penulis ingin menyajikan masalah ini, karena berangkat dari kekhawatiran yang timbul dengan beredarnya berita dan tulisan-tulisan dalam internet yang memberikan gambaran bahwa banyak situs-situs Nabi di Makkah yang terancam dibongkar

 

Sejarah singkat berdirinya perpustakaan Makkah Al-Mukarramah

Seorang murid Syekh Muhammad Utsman Abduh Al-Burhani r.a. berpamitan dan mohon doanya karena dia akan melaksanakan ibadah haji. Syekh Muhammad Utsman Al-Burhani r.a. berpesan kepadanya agar mendatangi tempat kelahiran Rasulullah SAW untuk melakukan salat sunat. Akan tetapi setelah sampai disitu terperanjat dan heran karena saat itu tempat kelahiran Rasulullah SAW telah dijadikan terminal. Namun demikian karena taat kepada perintah guru, muruid tersebut tetap menjalankan salat sunat ditempat itu. Maka seketika itu pula dia ditangkap oleh lasykar (tentara) wahabi dan dibawa ke kantornya. Tat kala ditanya “Kenapa solat ditermianal”? dimana itu sudah menjadi tempat umum. Murid itu menjawab “karena disitu adalah tempat kelahiran Rasulullah SAW”. Tentara wahabi berkata lagi “Ini adalah perbuatan bid’ah, nabi tidak pernah menyuruh untuk melakukan hal itu”. Murid menjawab “betul, namun ketika nabi SAW Isra’-mi’raj, beliau melakukan salat sunat ditempat kelahiran nabi Isa AS. Bukankan lebih utama bagi kita sebagai umat islam untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW dan salat ditempat kelahiran Rasulullah SAW?. Pada hal beliau adalah sebaik-baik Rasul. Karena petugas-petugas wahabi tidak bisa berkata apa-apa lagi, maka sang murid tersebut dibebaskan. (Republika 21 Maret 2010). Kejadian tersebut tersebar kepada kaum muslimin lainnya , yang kemudian banyak diikuti oleh para pecinta nabi yang akhirnya dibangun masjid oleh ibunda khaliaf Harun Al-Rasyid yang bernama Al-Khaizuran dimasa dinasti Abbasiyah.

Pada tahun 1370 H. atau 1950 M. bangunan masjid tersebut dirobohkan dan atas ijin dari raja Abdul Aziz dibangun lagi gedung perpustakaan umum oleh Syaikh Abbas Al-Qattan. (http:/www.pdmbontang.com).

Sekarang rumah tempat kelahiran Rasulullah SAW tersebut telah menjadi Gedung Perpustakaan. Gedung tersebut berlantai dua dan luasnya kira-kira 300 meter persegi. Dibagian depan lantai dua terdapat papan bertuliskan huruf Arab : Maktabah Makkah Al-Mukarramah atau kalau kalau diterjemahkan dengan baharsa Indonesia apa adanya adalah “ PERPUSTAKAAN MAKKAH AL-MUKARRAMAH”.(Ali,Atabik.2004; Kamus Kontemporer Arab Indonesia; hal.1800)

Pada waktu penulis melaksanakan ibadah haji tahun 1431H. atau 2010 M. ingin sekali masuk kedalam perpustakaan tersebut. Akan tetapi dilarang oleh beberapa lasykar (tentara) yang selalu menjaganya. Begitu pula jamaah haji dari Negara lainnya seperti : Turki, Nigeria, India dan lain-lainya. Menurut Yunus, seorang mukimin asal Pabelan , Magelang, Jawa Tengah yang sudah tinggal di Makkah 30 tahun bahkan beristri orang Makkah Asli dan sudah dikaruniai 3 anak, pada masa musim haji memang ditutup dan siapapun tidak boleh memasukinya. Oleh karenanya penulis hanya melihat-lihat dari luar dan mengambil gambarnya.

Pada hari-hari biasa diluar pelaksanaan ibadah haji perpustakaan ini dibuka untuk umum. Namun demikian pengunjung yang hanya orang laki-laki dan sudah berusia serendah-rendahnya 8 tahun.

 

Penutup

Keberadaan perpustakaan Makkah Al-Mukarramah yang konon menjadi tempat lahirnya Rasulullah SAW masih tegak berdiri. Namun demikian perlu perawatan dan pelestarian, karena mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi umumnya pada duinia dan khususnya seluruh umat islam di dunia. Bangunan tersebut juga termasuk salah satu situs Nabi yang ada di kota Makkah.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ali,Atabik. Cet.ke 8. KamusKontemporer Arab Indonesia

Muhammadiyah Bontang, 2006. Mengunjungi Situs-situs Nabi di Makkah. Dalam http://www.pdmbontang.com

Nasution, Harun, 1980. Sejarah Ringkas Islam

Republika,21 Maret 2010, Menengok Rumah Kelahiran Rasulullah SAW

 

Share this post

Leave a Reply