Pustakawan UIN Sunan Kalijaga Mengikuti Workshop Pembelajaran Inclusive Education

Pustakawan UIN Sunan Kalijaga Mengikuti Workshop Pembelajaran Inclusive Education

UIN Sunan Kalijaga telah mencanangkan diri sebagai kampus inklusi, yakni kampus yang memberi kesempatan para disabilitas untuk menjadi bagian dari sivitas akademikanya. Konsekuensi dari hal tersebut adalah UIN Sunan Kalijaga harus mampu memberikan pendidikan inklusi, yaitu pendidikan yang mengakomodasi semua peserta didiknya, tanpa membeda-bedakan latar belakang dan kondisi fisiknya. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan sosialisasi dan workshop pembelajaran inclusive education.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Maret 2016 bertempat di lantai 2 Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga dan dihadiri oleh lebih kurang 50 orang peserta, yang terdiri dari para fungsional dosen Fakultas Adab dan pustakawan UIN Sunan Kalijaga. Keikutsertaan pustakawan UIN Sunan Kalijaga dalam workshop ini sangat penting agar para pustakawan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang dissabilitas dan inclusive education. Hal ini karena pustakawan juga harus memberikan pelayanan yang baik kepada pemustaka difabel. Selain itu, melalui kegiatan ini diperoleh berbagai masukan terkait hal-hal penting untuk pengembangan layanan perpustakaan bagi disabilitas.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga ini menghadirkan relawan PLD Earllene Roberts, seorang Manager Disability Resource Centre dari Universitas British Columbia di Kanada. Sedangkan Andayani, SIP, MSW dari PLD sebagai pemandu kegiatan workshop sekaligus penerjemah. Dalam kegiatan workshop yang dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Adab Dr. Hisyam Zaini ini, didiskusikan tentang pendidikan inklusif, peran PLD untuk terlibat mewujudkan kampus inklusif, akomodasi akademik untuk dissable, lingkungan pembelajaran yang asesibel, serta simulasi bagaimana pembelajaran yang inklusi. (ist)

Share this post

Leave a Reply